Senin, 17 Oktober 2016

Kepiting

Kepiting

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kepiting
Blue crab on market in Piraeus - Callinectes sapidus Rathbun 20020819-317.jpg
Rajungan Callinectes sapidus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Upaordo: Pleocyemata
Infraordo: Brachyura
Linnaeus, 1758
Superfamilies
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m [1].

Anatomi

Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang [2]. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda [3].

 sumber: wikipedia.com

Cara Pembenihan Lobster

Cara Pembenihan Budidaya Lobster Air Tawar

Lobster Air Tawar memiliki banyak jenis spesies, tetapi jenis yang banyak dikembangkan adalah dari jenis Cherax quadricarinatus atau lebih dikenal dengan sebutan redclaw atau crayfish yang habitat aslinya berasal dari Australia.
Lobster jenis ini dapat hidup diperairan darat dengan suhu air berkisar antara 20-31 derajat celcius, pH air 7 dan kesadahan air 10-20 derajat dH. Pada umur 6-7 bulan, lobster ini sudah mulai kawin dan bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan dapat mencapai 600-1000 butir/ekor dalam sekali kawin dan dalam jangka 1 tahun, induk betina mampu bertelur hingga 5 kali.

Klasifikasi Lobster Air Tawar
  • Kingdom    : Animalia
  • Filum          : Arthropoda/Crustacea
  • Subfilum     : Crustaceae
  • Kelas         : Malacostraca
  • Ordo          : Decapoda
  • Subordo     : Pleocyemata
  • Infraordo    : Astacidea
  • Superfamili : Parastacoidea
  • Famili         : Parastacidae
  • Genus        : Cherax, Procambarus dan Astacopis
  • Spesies      : Cherax quadricarinatus.
Keunggulan Lobster Air Tawar
  • Lobster Air Tawar dapat dibudidayakan dibandingkan dengan Lobster Laut.
  • Pertumbuhan Lobster Air Tawar relatif lebih cepat.
  • Kandungan lemak Lobster Air Tawar sangat rendah (<2%). Selain itu, Lobster Air Tawar juga mengandung selenium yang merupakan antioksidan untuk menghindari penyakit jantung dan koroner ; sumber yodium, zink, asam lemak omega 3, magnesium, kalsium dan fosfor.
  • Tekstur daging yang halus dengan cita rasa yang menggugah selera.
Parameter Lobster Air Tawar

SuhupHOksigenJumlah TelurUmur IndukanBerat
25-29 C7-9>4200 - 300> 8 bulan> 50 gr
25-29 C7-9>4600 - 900> 16 bulan> 100 gr
Dengan nilai DH 50 ppm, Amoniak 0,05 ppm atau kurang, Nitrit 0,03 atau kurang dan Turbiditas (kekeruhan air) 30 – 70 cm
Waktu pengujian kualitas air
  • Temperatur                     3 kali seminggu
  • pH (derajat keasaman)     3 kali seminggu
  • DO (kadar oksigen terlarut)  3 kali sehari
  • DH (kesadahan air)             1 kali seminggu
  • Amoniak                              1 kali seminggu
  • Nitrit                                     1 kali seminggu
  • Turbiditas (kekeruhan air)     1 kali seminggu
Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar
  • Indukan yang dipilih memiliki umur minimal 6 bulan dengan panjang 10 cm
  • Dengan Perbandingan Jantan dan betina 3:2
  • Lobster Betina Selektif dalam memilih pejantan sehingga jumlah jantan lebih banyak
  • Ciri-ciri induk betina yang baik adalah ukuran kepala yang lebih kecil daripada ukuran badannya. Sebaliknya pejantan lebih bagus yang kepalanya lebih besar daripada badannya.
Perbedaan Jantan Dan Betina Lobster Air Tawar
  • Lobster jantan  dapat  di  lihat jika pada capik sebelah  luarnya terdapat bercak  berwarna merah. Namun, tanda merah itu baru muncul ketika lobster berumur 3-4 bulan atau setelah lobster berukuran 3 inc (7 cm). 
  • Tanda merah ini juga  merupakan  tanda lobster jantan telah siap kawin (matang gonad). 
  • Sedangkan pada lobster betina di bagian yang sama tidak tampak tonjolan (penis). 
  • Ciri lobster betina adalah terdapat lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah (ekor). Lubang tersebut adalah kelamin lobster betina dan tempat mengeluarkan telurnya.
Pemijahan Lobster Air Tawar
Menggunakan Aquarium
  • Pembenihan bisa dilakukan di dalam akuarium (ukuran 100x50x25cm) Untuk 6 jantan 4 betina
  • Tinggi air 25 cm
Menggunakan Kolam
  • Kolam semen (ukuran 2x1m) Untuk 30 Jantan 20 betina
  • Tinggi air 50 cm
Proses Perkawinan
rumah Lobster
  • Dalam wadah perkawinan tersebut diberi tempat persembunyian berupa pipa paralon yang berdiameter 3 inci dengan panjang sesuai tubuhnya dan jumlah paralon sesuai jumlah betina
  • Selama 2-3 minggu akan terjadi proses perkawinan indukan. 
  • Setelah terlihat tanda-tanda bertelur, pindahkan induk betina tersebut ke akuarium lainnya. 
  • Saat sedang mengerami telur, induk betina sangat malas dan berdiam diri di lubang persembunyian. Induk betina mengerami telurnya dengan cara melipat kakinya ke arah dalam. 
  • Usahakan 1 akuarium (ukuran 100x50x25cm) berisi 1 induk betina dengan ukuran air 20-25cm.
Pemindahan Induk Lobster Gendong Telur
  • Ciri – ciri induk yang sedang gendong telur adalah banyak berdiam diri dan ekornya yang terlipat erat dan rapat karena melindungi telur. Induk yang sedang dalam kondisi seperti ini harus segera dipindahkan ke dalam wadah pemeliharaan khusus pengeraman. 
  • Pemindahan harus dilakukan dengan sangat hati – hati untuk menghindari rontoknya telur yang diakibatkan oleh berontaknya induk. 
  • Pengecekan terhadap ada atau tidaknya induk yang sedang gendong telur dilakukan 2 minggu setelah proses pemijahan terjadi.
Pemeliharaan Telur Lobster
  • Proses pengeraman telur lobster membutuhkan waktu 30-35 hari. 
  • Pada minggu pertama, telur berbentuk bulat dan masih berwarna kuning. 
  • Selanjutnya telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuhnya seperti mata dan kaki. 
  • Setelah satu bulan, semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna atau menetas. 
  • Dalam waktu 3-4 hari, seluruh benih akan terlepas dari tubuh induknya. 
  • Setelah Selesai menetas, induk dipindahkan ke dalam kolam perawatan induk.Perawatan dilakukan selama minimum 2 minggu untuk memberi waktu pada induk melakukan molting sebelum dikawinkan kembali.Untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan, selama hidupnya induk betina hanya bisa dikawinkan 6 kali.
Pemeliharaan Larva Lobster
  • Benih yang baru menetas dipelihara dalam kolam penetasan selama 10 hari.
  • Pemberian pakan berupa cacing,sayuran (misalnya tauge dan wortel) dan pelet khusus lobster bisa dilakukan secara bergantian. 
  • cacing sutera atau beku, biasanya 1 liter cacing bisa dihabiskan dalam waktu 1 minggu untuk 1000 benih lobster.
  • Selanjutnya benih dipindahkan ke kolam pembesaran benih untuk dipelihara selama 2 bulan.
  • Setelah berumur 8-15 hari, benih sudah mulai berbentuk seperti lobster dewasa yang memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh.
  • Selama pemeliharan benih, kualitas dan pasokan oksigen dalam wadah harus selalu diperhatikan dengan baik.
  • Benih tidak boleh terkena langsung panas matahari karena benih sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
  • Untuk menjaga kebersihan wadah pemeliharaan 2 minggu sekali harus dikuras dan dibersihkan total untuk mengantisipasi munculnya bibit penyakit. Saat pengurasan dan pembersihan benih dipindahkan ke wadah lain.
Tempat Persembunyian Lobster
  • Pada Umur kurang dari 2 bulan tempat tempat persembunyian untuk lobster dapat dibuat dari batako berlubang, paralon, dan kayu-kayu tua yang berlubang, Batako berlubang lebih cocok digunakan untuk lobster yang masih kecil.  
  • Setelah berumur 3-4 bulan, lobster tersebut tidak dapat lagi masuk ke dalam lubang batako karena ukuran tubuhnya telah membesar. Pada umur tersebut, tempat persembunyian yang cocok adalah pipa paralon. paralon berdiameter 4 inci dipotong dengan panjang 15-20 cm dan paralon berukuran 2 inci dipotong menjadi 10-15 cm. Sementara itu, paralon-paralon berukuran kecil dipotong dengan panjang sekitar 5 cm. Saat pembersihan kolam, tempat –tempat persembunyian lobster tersebut juga harus dibersihkan dengan cara disikat.
  • Saat molting, kondisi lobster sangat lemah, selama 2-3 hari lobster hanya berdiam diri di tempat persembunyian hingga kulit yang baru tumbuh mengeras.
Pencegahan Penyakit Benih
  • Penyakit yang biasa menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup di kepala dan badan lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bias berkembang biak di dalam tubuh dan kepala lobster.
  • Ciri lobster yang terkena parasit adalah nafsu makannya berkurang dan tidak lincah sehingga bias mengakibatkan kematian.
  • Untuk mengatasi penyakit ini rendam benih lobster pada air garam dengan kadar garam 30 ppt. Rendam benih lobster dalam air tersebut selama 10-14 hari dan setiap 3-4 hari sekali ganti air dengan air garam baru.
Proses akhir dari setiap siklus produksi budidaya lobster air tawar adalah tahap pasca panen.
Sorting
  • Adalah kegiatan pemilahan yang dilakukan terhadap lobster air tawar berdasarkan kepada parameter tertentu, seperti : kelengkapan organ tubuh, kebersihan tubuh, kesehatan, jenis kelamindan yang terakhir adalah ukuran (panjang dan berat). Alat bantu kerja yang umum digunakan pada tahap ini adalah grading bar, penggaris dan timbangan.
Salt dipping
  • Adalah kegiatan pembersihan lobster air tawar dari berbagai macam bakteri eksternal yang menempel di tubuh luar lobster air tawar. Yang dilakukan adalah mencelupkan lobster air tawar ke dalam air (liter) garam tanpa yodium dengan dosis tertentu (ppm) dan dalam jangka waktu tertentu (detik). Alat bantu kerja yang umum digunakan pada tahap ini adalah ember, jaring ikan, sendok teh,penghitung waktu (jam atau stopwatch) dan timbangan.
Purging
  • Adalah kegiatan pembersihan lobster air tawar dari berbagai macam kotoran eksternal (lumpur) maupun internal. Dalam waktu bersamaan, lobster dipuasakan selama beberapa (1 – 2) hari. Tindakan ini harus dilakukan terutama apabila wadah pemeliharaan yang digunakan berupa kolam tanah.
Pada umumnya, lobster air tawar yang diperjualbelikan di Indonesia adalah lobster air tawar yang masih dalam keadaan hidup (minimal ketika lobster air tawar diterima oleh pihak pembeli).
Nah, salah satu resiko dari tidak dilakukannya ketiga proses tersebut diatas adalah angka kematian yang tinggi dimana peristiwa itu terjadi selama dalam masa pengiriman dari pihak penjual ke pihak pembeli.
Akibatnya, pihak pembeli tidak akan mau membayar lobster yang sudah mati dan dengan demikian pihak penjual akan mengalami kerugian material sekaligus menanggung resiko ditinggalkan oleh pihak pembeli.

 sumber: alamikan.com

Lobster

Jenis dan cara merawat lobster air tawar di aquarium - Pencarian cara merawat dan melatih dengan kata kunci " Jenis dan cara merawat lobster air tawar di aquarium " di temukan di dunia-hewan.net. Untuk mencari informasi atau artikel hewan yang sesuai dengan reptil, makanan, sugar glider, iguana, gambar, petshop, satwa, obat, komunitas, keunikan, sifat, breeding, anak anjing, anak kucing, burung, hamster anda dapat menuliskan kata kunci yang ada pada kolom pencarian yang sudah tersedia.
Dengan semakin berkembang nya teknologi internet, situs dunia-hewan.net berusaha untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia hewan, khususnya anjing dan kucing. Situs dunia-hewan.net memiliki ratusan artikel merawat anjing dan kucing misal " Jenis dan cara merawat lobster air tawar di aquarium " yang di anda jadikan masukan atau bahan referensi merawat anjing dan kucing.

Budidaya lobster hias – Lobster air tawar mempunyai nama latin Crayfish, atau di Indonesia sering disebut lobster air tawar. Saat ini di lobster menjadi hiasan di aquarium. Dulu, lobster air tawar hanya dikenal sebagai bahan pakan bergizi tinggi. Maklum, anggota keluarga Crustacea ini memang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan udang. Karena keindahan tubuhnya, beberapa orang mulai mencobanya sebagai penghias akuarium, dan ternyata asyik juga.
Lobster air tawar sangat mudah dipelihara, unik, dengan warnanya sangat aduhai. Secara keseluruhan, penampilan crayfish sangat menggemaskan, dan kita bisa menikmati semua sensasi ini di akuarium.
Banyak sensasi yang dirasakan ketika melihat mereka berjalan dan makan ikan. Kendati memiliki kaki-kaki renang, lobster tak segan berjalan menggunakan kakinya. Ia pun bisa berpegangan pada dahan atau tangkai daun menggunakan capitnya saat memanjat tanaman air. Sangat menyenangkan kalau atraksi ini tertangkap mata.
Lobster juga lihai menangkap ikan yang diumpankan sebagai makanan. Lobster akan mencabik-cabik ikan menjadi potongan kecil dengan capitnya yang kokoh dan tajam. Ketika memangsa ikan, dicabik-cabik dulu, lalu dimakan.
jenis-jenis lobster air tawar
Crayfish dapat dibedakan berdasarkan bentuk alat kelaminnya, yaitu lobster (alat kelamin berupa titik) dan klarcii (alat kelamin berupa tangkai panjang). Kelompok lobster terdiri atas lobster capit merah (red claw) dan beberapa jenis lobster dari Papua, seperti tiger papua, orange papua, blue moon, blue stream,dan blue yabbie. Adapun kelompok klarcii meliputi snow white, red marlboro, dan red klarcii.
Red claw berasal dari Australia, dengan sekujur tubuh berwarna biru, tetapi bagian bawah capitnya merah. Karena warna capit itulah, dia diberi nama red claw. Selain bisa menghiasi akuarium, lobster red claw juga mudah dijumpai di restoran karena ukurannya mencapai 8 inci atau 20,3 cm.
Lobster Papua berasal dari perairan Papua. Bermacam-macam pula warnanya, seperti oranye, biru, ungu, cokelat, hingga cokelat kehitaman, dengan ukuran mencapai 7 inci.
Kelompok klarcii berwarna putih dan merah, berukuran maksimal sekitar 4 inci (10,2 cm). Sedangkan lobster hias umumnya dijual dengan ukuran 2 – 4 inci.
Salah satu keunggulan lobster adalah mudah dipelihara. Pakannya berupa pellet atau ikan-ikan kecil seperti ikan mas dan guppy. Jika hobiis hanya memilih pellet pun tak jadi soal, sebab pellet khusus lobster mengandung protein tinggi, sekitar 30%. Kalau pakai pelet, porsi harian 1/8 berat badan, dan bisa diberikan pagi dan sore hari.
Lobster termasuk hewan nokturnal, atau lebih aktif pada malam hari. Karena itu, pemberian pakan pada sore hari perlu dimaksimalkan. Adapun pemberian pakan hidup berupa ikan kecil bisa dilakukan dua minggu sekali sebagai variasi saja. Jika terlalu sering diberikan ikan, sifat kanibalnya akan muncul.
Crayfish  bisa hidup dalam air dengan derajat keasaman (pH) tinggi. Standar pH untuk ikan hias biasanya 6,0 – 6,5. Tapi lobster bisa hidup dalam air dengan pH 7,0 – 7,5.
Adapun ketinggian air dalam akuarium cukup dua kali tinggi tubuh lobster, atau sebatas batu bata tenggelam yang menjadi rumahnya. Jika menggunakan akuarium setinggi 20 cm, Anda bisa mengisi air setinggi 6 cm saja.
Lobster tidak mempermasalahkan warna air yang agak keruh. Selain itu, sirkulasi oksigen tidak wajib ada di kolam budidaya maupun akuarium. Pasalnya, hewan bercapit ini sering muncul ke permukaan untuk mengambil udara bebas.
Meski tinggal di dalam akuarium atau kolam, lobster tetap butuh tempat untuk berlindung. Kita bisa membuatnya dari bahan pipa paralon, bambu, atau bata yang bolong-bolong untuk perlindungan. Tanaman air berdaun keras juga bisa dijadikan tempat berlindung, misalnya keladi.
Perawatan saat ganti kulit
Kalau burung memiliki proses alami setahun sekali bernama molting (ganti bulu), crayfish juga punya proses yang sama, yaitu ganti kulit.  Saat ganti kulit, lobster harus dipisahkan dari koloninya agar tak diserang kawan-kawannya.
Dalam hal ini, lobster bisa disimpan dalam wadah baskom selama 2 jam hingga proses ganti kulitnya rampung. Lobster yang akan berganti kulit ditandai dengan perubahan warna cangkang kulit menjadi buram. Ia cenderung pasif atau diam, dan tubuhnya dalam posisi tidur miring. Proses molting bisa mengalami kegagalan jika lobster kekurangan oksigen.
Seringnya pergantian air juga memicu intensitas ganti kulit, karena perubahan kadar asam. Karena itu, pergantian air sebaiknya dilakukan seminggu sekali. Kalau masih anakan, yaitu ukuran 2-3 inci, ganti air seminggu sekali lebih bagus. Tetapi kalau sudah 5 inci, moltingnya agak lama.
Aquarium untuk lobster
Pasang perlengkapan standar akuarium ikan hias di dalam akuarium berupa aerator, saringan, dan perlengkapan lainnya. Setelah itu, masukkan air ke dalam akuarium dan diamkan selama 24 jam sebelum digunakan. Setelah 24 jam, buang air di dalam akuarium dan ganti dengan yang baru. Setelah itu baru masukkan lobster hias air tawar ke dalam akuarium.
Makanan lobster hias
Makanan lobster hias air tawar adalah cacing beku, cacahan ikan mas kecil, udang cacah. Berikan makanan lobster air tawar tersebut setiap pagi dan siang hari. Usahakan agar pakan yang diberikan langsung habis dimakan lobster (tidak bersisa). Anda bisa memberikan sedikit demi sedikit pakan lobster air tawar sampai lobster tersebut tidak lagi memakan pakan tersebut, kemudian angkat sisa pakan dari dalam akuarium.
sumber: dunia-hewan.net

Pembudidayaan Ikan Manfish

Ikan Hias Manfish Dan Cara Budidaya - Ikan Hias Manfish atau banyak dikenal dengan sebutan istilah 'Angel fish' berasal dari perairan Amazon, Amerika Selatan. Manfish (Pterophyllum scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae, memiliki ciri-ciri morfologis dan juga mempunyai warna dan jenis serta tipe yang bervariasi dan memiliki bentuk tubuh pipih dengan postur tubuh seperti anak panah memiliki Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor maka akan kelihatan seperti busur yang berwarna gelap transparan dan pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yangmempunyai panjang menjuntai hingga ke bagian tubuh daerah ekor. dapat juga Menjaga serta melindungi keturunannya serta memiliki sifat omnivorus yang Tergolong mudah untuk menerima beraneka ragam jenis - jenis makanan dalam beraneka ragam bentuk dan sumber dan Sehingga bagi anda yang sejauh ini sebagai seorang hobiis Ikan Hias Manfish anda juga dapat mencoba untuk melakukan Cara Budidaya Ikan Hias Manfish  atau ternak ikan manfish ini.


Ikan Hias Manfish Dan Cara Budidaya
Ikan Hias Manfish Dan Cara Budidaya
Factor ini dapat menjadikan anda sebagai ladang bisnis yang cukup lumayan menjanjikan bagi anda yang benar - benar serius untuk menggeluti aspek budidaya ikan dan tentunya untuk Budidaya Ikan Hias Manfish ini serta bisa untuk Cara mengembangbiakannya ataupun membudidayakan ikan hias manfish ini. dan berikut Ikan Hias Manfish Dan Cara Budidaya


Type ikan Manfish yang dikenal dan juga populer sudah berkembang di Indonesia antara lain yaitu
- Diamond (Berlian) memiliki warna tubuh perak mengkilat hingga hijau keabuan. pada daerah bagian  kepala atas terdapat warna kuning sampai coklat kehitaman yang menyusur hingga sektor punggung.
- Manfish Imperial memiliki warna basic perak akan tetapi bagian tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman.
- Manfish Marble mempunyai warna campuran hitam dan putih yang menempa garis vertikal.
- Manfish Black-White memiliki warna hitam menghiasi separuh tubuhnya sektor belakang, & warna putih menghiasi separuh sektor depan termasuk juga bidang kepala.

Untuk Pengelolaan Induk
Ikan Manfish dapat kita pilih yang sudah cukup umur untuk dijadikan induk sesudah umurnya mencapai 7 bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk mesti dikelola bersama dengan baik antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing Tubifex, atau Chironomous. Tidak Cuma itu sebab induk ikan manfish amat sangat peka pada serangan penyakit, sehingga butuh diberikan obat dengan cara periodik Obat yang bisa di pergunakan antara lain Oxytetracycline dan juga garam.

Sebelum anda pijahkan, induk manfish dipelihara dengan cara massal ( jantan dan betina ) pertama - tama dalam 1 akuarium yang besar (ukuran 100x60x60 cm3). Sesudah matang telur, induk manfish dapat berpasangan hingga dapat memisahkan dari ikan yang lain. Induk yang berpasangan tersebut telah bisa untuk anda ambil dan juga di pijahkan pada sebuah tempat pemijahan.

Kanan Betina Dan Kiri Jantan
Dan di luar dari pada itu dapat anda lakukan antara lain dengan memasangkan induk Ikan Manfish dengan cara cepat sesudah mengetahui induk jantan dan juga betina. Induk jantan di cirikan dengan ukuran badan yang lebih besar dari betinanya . bagian Kepala induk jantan kelihatan agak lebih besar dari indukan betina dan juga bagian tubuh antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung serta bentuk tubuh lebih ramping di bandingkan dengan ikan betina.
Teknik Pemijahan

Berwarna Gelap
Cara Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm3 dengan keadaan tinggi air ± 30 cm. dan juga di dalam akuarium tersebut diberikan aerasi untuk menyuplai oksigen dan Ikan manfish dapat menempelkan telurnya pada substrat yang halus, contohnya potongan pipa PVC yang sudah anda siapkan untuk anda tempatkan dalam akuarium pemijahan. Dikarenakan ikan manfish cenderung sangat suka tempat yang gelap dan keadaanya santai, sehingga padap dinding akuarium dapat anda tempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap.

Pemijahan Ikan Manfish
Indukan Ikan Manfish dapat memijah pada saat waktu tengah malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada seluruh telur, maka telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dapa dihasilkan oleh tiap-tiap induk Ikan Hias Manfish berkisar antara 500-1000 butir telur. Sewaktu periode pemijahan tersebut, induk masihlah di berikan pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia.

Penetasan Telur Dan Pemeliharaan Larva
Telur yang banyak menempel pada substrat kemudian dipindahkan ke dalam akuarium penetasan telur (berukuran 60x50x40 cm3) supaya bisa ditetaskan. pada air alat penetasan sebaiknya ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dgn dosis 1 ppm.untuk dapat menjaga kestabilan suhu, sehingga ke dalam alat penetasan telur tersebut gunakan pemanas air (water heater) yang dipasang pada suhu 27-28oC. dan Telur Ikan Hias Manfish dapat menetas kurang lebih 2-3 hari, bersama derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Setelah Itu paralon ruangan penempelan telur diangkat dan juga dilakukan perawatan larva sampai berusia ± 2 pekan.

lucu
Pakan Yang dapat Di Berikan
Pakan yang diberikan pada saat pemeliharaan larva Ikan Hias Manfish tersebut berupa pakan alami yang cocok dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. Pakan tersebut diberikan 2 kali sehari ( pagi dan juga sore ) sampai larva berumur ± 10 hri & dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.

Pendederan dan juga Pembesaran
Sesudah berusia ± 2 pekan, benih tersebut akan dilakukan penjarangan untuk setelah itu dilakukan pendederan hingga anakan Ikan Hias Manfish berusia 1 bulan dan berikutnya merupakan memanen benih tersebut untuk anda pindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran. Dalam hal tersebut yang akan dipakai bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang terssedia. Tatkala periode pembesaran, di upayakan supaya ada aliran air ke dalam wadah pembesaran meskipun sedikit. Padat penebaran untuk pembesaran anakan Ikan Hias Manfish berkisar 100 ekor/m2. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex atau pellet hingga benih berusia ± 2 bln. Ukuran yang di raih rata rata berkisar 3 - 5 cm

Penyakit Dan Juga Cara Untuk Penanggulangannya
Ikan Hias Manfish dikenal lumayan peka pada serangan penyakit oleh karena itu dimanfaatkan pengelolaan dengan cara baik dengan menjaga mutu air dan juga jumlah pakan yangdapat anda berikan. dan dari Sekian Banyak type parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain ialah : Trichodina sp., Chillodonella sp. & Epystilys sp. Sedangkan bakteri yg menginfeksi yaitu Aeromonas hydrophilla.

Jenis Obat Yang Dapat Di Gunakan Untuk Menanggulangi Serangan Penyakit Parasitek Antara Lain :
- Formalin 25%, NaCl 500 ppm.
- Untuk penyakit bakteri dapat anda pakai Oxytetrachycline 5 - 10 ppm bersama tdengan cara perendaman 24 jam. 

Demikianlah untuk Ikan Hias Manfish Dan Cara Budidaya semoga dapat membantu anda dalam hal Budidaya Ikan Hias  Manfish dan dapat memberikan sedikit cara ataupun inpormasi untuk anda supaya bisa membudidayakan ikan Hias Manfish tersebut cukup sekian dan terimakasih.
sumber: cherewed.com

Pembenihan Ikan Koi

Panduan teknis budidaya ikan koi

ikan koi Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi.
Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan koi lokal.
Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga.
Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini alamtani membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan koi.

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi

Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam meminjamnya dari para pehobi.
Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
  • Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
  • Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
  • Gaya berengang tenang dan seimbang
  • Warna cemerlang dan kontras
  • Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
  • Indukan jantan dan betina telah matang gonad
Panduan teknis budidaya ikan koi

Pemeliharaan indukan ikan koi

Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.

Pemijahan ikan koi

a. Tempat pemijahan

Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.

b. Proses pemijahan

Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.

c. Penetasan larva

Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

d. Pendederan

Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

Penyortiran ikan koi

Penyortiran budidaya ikan koi
Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.
Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.
Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.
sumber: alamtani.com

 

Ikan Garra Rufa

Budidaya Pembenihan Ikan Garra Rufa 

Alam Ikan ; Garra rufa (Ikan dokter) merupakan ikan air hangat yang dapat mengobati penyakit kulit. Ikan ini memiliki  ciri-ciri ukuran tubuhnya relatif kecil, ukuran rata-rata 7,5-13 cm, bentuk silindris memanjang, bersisik, posisi mulut inferior, nampak seperti tapal kuda jika dilihat dari bagian bawah, mempunyai sungut sepasang, bentuk sirip ekor bercagak. Warna tubuh coklat kehijauan, di bagian perut kekuningan, dan di bagian pangkal ekor tampat spot-spot hitam. 
Budidaya Pembenihan Ikan Garra Rufa

SuhupHOksigenUmur Indukan jumlah Telur
20-306,5-7,5>23-4 bulan400 Telur
Ikan Garra rufa merupakan ikan omnivora dan pemakan segala , perilaku makan dengan cara menghisap. Perilaku ikan garra rufa yang menghisap kulit mati menjadikan ikan ini disebut ikan dokter. Hidup berkelompok, termasuk melakukan kegiatan makan. Perilaku semacam  itulah dan menghasilkan enzim dithranol atau anthralin yang mampu menghambat pertumbuhan kanker, yang menjadikan ikan ini dikenal sebagai dokter ikan dan dipakai spa ikan. Dan diyakini mampu menghisap berbagai jenis penyakit kulit kaki, khususnya telapak kaki. 
Berikut cara pemijahan Ikan Garra rufa
1.Persiapan Sarana Pemijahan Garra rufa
  • Bak semen yang berukuran (2x3x1)m3 dibersihkan dengan cara disikat dan diguyur air mengalir lewat selang plastik. 
Cara Pengisian Kolam :
(1) pasir yang berbutir-butir besar 0,1 m,
(2) air sedalam 0,8 m. Di bagian sisi diletakkan strimin dari bahan tidah mudah berkarat, ukuran (1x2x0,7)m3 pada posisi menggantung. 
Di dalam air dialiri udara yang bersumber dari aerator, diharapkan nantinya induk ikan dokter dan telur yang dihasilkan tidak kekurangan oksigen. 
Penggunaan angsang strimin, agar telur yang dihasilkan mudah jatuh pada dasar dan tidak dimakan oleh induk pada waktu proses pemijahan selesai.
2. Pemilihan Induk Garra rufa
  • Induk ikan dokter yang mempunyai kualitas yang baik, pilihan sebagai induk harus mempunyai 
ciri-ciri ikan garra rufa sebagai berikut:
  • Bentuk tubuh proporsional, sirip-sirip mempunyai bentuk standar dan tidak cacat. 
  • Warna tubuh tidak pucat, dan mengkilap. 
  • Panjang tubuh minimal 10 cm, dan matang kelamin. 
  • Ciri-ciri induk ikan dokter jantan pada bagian kepala terdapat spawning tuberles, jantan matang kelamin ditunjukkan oleh perlakuan penekanan pada perut belakang maka anus akan mengeluarkan seperma.
  • Induk betina matang kelamin ditunjukkan bentuk perut nampak buncit, melebar ke arah lateral, samping dan jika ditekan dengan jari tengah akan terasa lembek. 
  • Striping tidak perlu dilakukan jika ingin mengetahui tingkat kematangan telur, karena hal ini jika dilakukan akan berpengaruh terhadap kesehatan induk, kualitas telur dan larva yang dihasilkan

3. Pemijahan Induk Garra rufa
  • Induk ikan dokter  yang sudah dipilih diperkirakan ukurannya, jika dimisalkan ukuran yang jantan lebih kecil dari yang betina maka sebaiknya pemijahan mengunakan perbandingan jumlah induk 2 jantan : 1 betina, atau sebaliknya. 
  • Jika ukuran jantan dengan betina seimbang maka digunakan perbandingan 1 jantan : 1 betina , hal ini diharapkan jumlah telur sebanding dengan jumlah sperma yang dihasilkan. 
  • Sebelum induk dilepas di dalam kolam pemijahan sebaiknya air dibiarkan selama 24 jam, tetapkan waktu memasukkan induk ikan dokter yang akan dimijahkan, biasanya di waktu sore hari, kira-kira pukul 17.00. 
  • Disarankan pada teknik ini dimasukkan induk ikan 5-10 pasang. 
  • Pemantauan pemijahan perlu dilakukan, hal ini untuk menghindari telur yang sudah dihasilkan di makan kembali oleh induknya.
  • Biasanya induk setelah kawin akan lapar dan akan memakan telur yang dihasilkan dan telah dibuahi.  
  • Jumlah telur yang dihasilkan rata-rata setiap ekor induk ikan dokter yakni 400 butir. Angkatlah induk ikan dokter setelah waktu 2 hari sejak terlihatnya telur-telur ditemukan, dan kembalikan induk ke dalam kolam induk.
4. Pemeliharaan Larva Garra rufa
  • Larva ikan ikan dokter  akan dapat dilihat dengan mata telanjang, akan kelihatan lebih jelas jelas saat larva bergerak. 
  • Larva ikan dokter  akan bertahan hidup tanpa diberi pakan sampai hari ketiga. 
  • Hal ini dikarenakan adanya cadangan pakan pada perutnya, yang baru akan habis pada hari ketiga. 
  • Pada awal pemberian pakan berikan kuning telur rebus yang sudah dihaluskan atau berikan Rotifera jika ada, atau dapat juga diberi pakan buatan pabrik yang dikhususkan untuk larva ikan dengan kandungan protein lebih dari 40%, selanjutnya dapat diberi pakan berupa cacing sutera.
  • Biasanya pertumbuhan anak-anak ikan dokter itu tidak seragam, maka sebaiknya dilakukan seleksi pada umur 40 hari.

5. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Garra rufa
  • Berbagai jenis penyakit dapat menyerang ikan dokter, namun pada prinsipnya disebabkan oleh infeksi parasit dan non parasit. 
  • Berbagai jenis parasit seperti white spot oleh Ichthyophthirius multifilis, selaput embun oleh Saprolegnia sp., dan lain-lain. 
  • Dapat dilakukan pencegahan dengan cara kontrol secara berkala kualias air pemeliharaan. Jika terjadi infeksi bakteri, maka perhatikan baik-baik, karena setiap jenis penyakit memerlukan obat yang berbeda. 
  • Misalkan White spot berilah berikan metilin blue sebanyak 2-4 ml untuk 4 l air. 
  • Selaput embun berikan blitzicht sebanyak 0,3-0,5 ml untuk 1 l air. 
  • Berbagai jenis penyakit yang diakibatkan oleh fakor fisik dan kimia dapat dilakukan pencegahan seperti kontrol kolam setiap waktu, pengobatan dengan cara memberi white spot untuk mencegah terjadinya infeksi parasit. 

Cara Terapi kesehatan dengan Ikan Garra Rufa adalah sebagai berikut 
  1. Kaki atau tangan atau  bagian tubuh lain yang ingin diterapi dicuci terlebih dahulu dengan air bersih. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran atau zat-zat lain yang menempel yang dapat mematikan ikan.
  2. Jika ada bagian tubuh yang terluka, sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam wadah Fish spa. hal ini selain untuk menghindari agar luka tidak bertambah parah, juga untuk menghindari tertularnya virus atau kuman pada orang orang lain yang menggunakannya
  3. Masukkan kaki atau bagian tubuh yang ingin Anda terapi ke dalam wadah berisi ikan Garra Rufa. Sebaiknya kondisi air kolam sudah dikondisikan dalam keadaan hangat untuk menciptakan rasa  nyaman selama proses terapi.
  4. Ikan Garra Rufa atau Doctor Fish akan langsung menghampiri Anda dan memulai rutinitasnya menggigit dan memakan kulit mati Anda. Jangan khawatir sakit atau terluka karena ikan Garra Rufa tidak memiliki gigi.
  5. Pertama-tama Anda akan merasakan geli yang luar biasa akibat kerumunan, Akan tetapi semakin lama, semakin Anda akan merasa lebih nyaman dan rileks. Sesekali Anda akan merasakan kaki Anda berasa seperti kesemutan atau seperti kesetrum tegangan kecil.
  6. Lama satu kali proses terapi tidak boleh lebih dari 30 menit dan disarankan untuk melakukan terapi secara teratur untuk merasakan khasiat dan manfaat yang diberikan alam melalui sentuhan ikan-ikan Garra Rufa ini.
Manfaat Fish Spa Garra rufa
  • Kulit lebih halus dan dipercaya dapat mengobat penyakit kulit tertentu seperti eksem kering dan psoriasis (kulit merah dan bersisik). 
  • Saat menghisap kulit mati, ikan Garra rufa juga akan mengeluarkan air liur yang mengandung sejenis enzim dithranol (anthralin) yang akan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Manfaatnya, akan mengurangi rasa gatal pada kulit dan menyamarkan noda bekas luka.
  • Selain untuk kecantikan dan kesehatan kulit, ikan ini juga dapat memberikan efek positif lainnya untuk tubuh. 
  • Saat ikan-ikan ini menyedot kaki Anda, kaki akan merasakan setruman-setruman kecil yang dihasilkan dari kerumunan ikan yang dapat merangsang titik-titik akupuntur pada telapak kaki dan membuat sirkulasi darah menjadi lancar. 
  • Agar mendapatkan hasil yang maksimal, terapi hendaknya dilakukan secara teratur 2 sampai 3 kali seminggu selama 3 bulan.

 sumber: alamikan.com